Kota Bogor - Seiring meningkatnya kebutuhan pangan bagi masyarakat Bogor saat menjelang bulan suci Ramadhan, kesempatan tersebut dimanfaatkan oleh para pedagang dengan diikuti naiknya bebrapa harga bahan-bahan pokok dipasaran. Seperti contoh salah satunya , harga bawang merah yang sehari sebelumnya Rp 16.000 per kilogram, mulai naik menjadi Rp 22.000 tidak hanya itu, harga bawang putih juga naik dari Rp 9.000 rupiah kini menjadi Rp 12.000 per kilo gram.
"Kemungkinan pada bulan puasa nanti harganya bisa naik lagi,"ujar Suta (40) salah satu pedagang sayur mayur dipasar induk Jambu Dua,Kota bogor, saat ditemui lensabogor.com kamis (19/6).
Lebih lanjut Dia mengatakan, Untuk harga cabai saat ini belum mengalami kenaikan, sementara kenaikan harga sayur mayur juga masih stabil yaitu rata - rata antara 500 hingga 2000 rupiah. "Tidak apa-apa hanya untuk setahun sekali harga naik, paling kekuatan naik harga hanya lima hari setelah itu biasanya harga kembali normal,'katanya.
Lain halnya dengan harga telur, saat ini mengalami penurunan. "Harga telur sekarang turun dari 20 ribu menjadi 18 ribu rupiah per kilo gram, sementara untuk minyak goreng curah mengalami kenaikan seribu rupiah, dari 10 ribu menjadi 11 ribu per kilo gram,"jelas Ida salah seorang penjual sembako.
Sedangkan untuk harga daging Sapi mengalami kenaikan dari harga sebelumnya Rp 95.000 menjadi 97.000 rupiah perkiloggram, dan diperkirakan tingkat maksimal kenaikan harga daging Sapi bisa mencapai 100.000 perkilogram.
"saat ini kenaikan harganya masih stabil, namun empat hari menjelang puasa biasanya akan naik, seperti tahun sebelumnya maksimal harga daging mencapai 100.000 perkilogram dan kenaikan tersebut tergantung pemasok, jika pemasokan sedikit untung pun sedikit, jika banyak maka akan semakin banyak untungnya,"ungkap Asep pedagang daging. Selain Harga daging sapi, Daging ajam juga mengalami kenaikan dari harga sebelumnya 30.000 menjadi 35 000 per kilo gram.
Asep berharap harga bisa turun, sehingga pembeli pun tetap stabil. Dengan kenaikan beberapa kebutuhan pokok tersebut, kami selaku pedagang tidak merasa diuntungkan ataupun dirugikan, kegiatan tawar mewar dengan konsumen adalah hal yang wajar dan sebagai pedagang kami berharap jika naik, jangan terlalu signifikan. Adapun kenaikan tersebut biasanya dari pemotongannya, bukan dari peternaknya,"tandasnya.
Dari kenaikan harga tersebut tentunya dikeluhkan oleh sejumlah para konsumen pasar. seperti yang dikatakan Titin Farida, warga jalan Kandang Roda, kabupaten Bogor. Titin menilai bahwa naiknya harga ditahun ini dikabarkan akan semakin drartis terlebih pada saat hari-hari menjelang Idul Fitri. "naiknya kok sedrastis itu ya, saya sih berharap naiknya harga daging dipasar tidak terlalu mahal, agar bisa mencukupi kebutuhan kami para konsumen," Kata Titin (Ferry/Sendi).
No comments