Bogor - lensabogor.com
Macet dan capek, itulah gambaran yang diperoleh pemudik setiap lebaran. Meskipun selalu dihadang ketidak nyamanan di jalan, namun masyarakat Indonesia selalu menunggu dan melakukan ritual mudik tersebut.
Kata mudik secara harafiah berarti pergi ke arah udik atau mengudik, kata ini kemudian disingkat menjadi mudik. Yang sering dipadankan dengan kata Ramadhan dan Idul Fitri. Pada kenyataannya orang-orang yang pergi ke arah hilir juga disebut sebagai pemudik, bukan penghilir.
Akibatnya, mudik seolah telah menjadi istilah paling populer dan punya konotasi khas menjelang datangnya Hari Idul Fitri. Fenomena mudik seolah menjadi "kebutuhan primer" masyarakat yang sehari-harinya mengais rejeki di kota-kota besar seperti Jakarta.
Waktu liburan sekolah dan kantor yang cukup panjang berkaitan dengan lebaran, biasanya mereka manfaatkan untuk pulang kampung halaman, sebab mudik tidak semata berbasis teologi, tapi kaya nuansa sosial, ekonomi, dan politik safari jasadiah duniawi itu seperti menyatu dengan tour spiritual surgawi. (Andy Djava)
No comments