Older Post

CIGUDEG - lensabogor.com

Korban pencabulan yang dilakukan AP (39) seorang guru ngaji di sebuah Pondok Pesantren di Desa Warga Jaya, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, diduga lebih dari 14 orang.

Menurut Yan Edward, pendamping korban dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Realita Principle Recht, diperkirakan masih ada beberapa anak yang menjadi korban pencabulan AP. "Saat ini kami masih mendata anak-anak di Desa Wargajaya korban pelecehan guru ngaji itu. Diperkirakan lebih dari 20 anak," katanya, Senin (4/8/). 

Edward mengatakan dugaan masih ada korban lainnya karena sebagian orang tua enggan melaporkan, mungkin karena merasa malu anaknya jadi korban pencabulan. "Apalagi sebagian orangtua memandang AP merupakan tokoh agama di desanya sehingga sungkan," ujarnya.

Edward menjelaskan, tahun 2003 lalu, pelaku juga diketahui pernah melakukan pencabulan terhadap sejumlah anak di Desa Kalong, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor. "Dulu pelaku diusir dari desa tapi warga tidak melaporkan kejadian itu ke Polisi," kata Edward.

Karena itu, dia meminta Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk memberikan pendampingan terkait psikologi anak-anak korban pencabulan tersebut. "Saat ini anak-anak masih merasa trauma dan sulit untuk memberikan keterangan dan pendampingan psikolog," katanya. (IB)